Berita

Dampak Kemarau Panjang, Warga Purwakarta Mulai Merasakan Krisis Air Bersih

102
×

Dampak Kemarau Panjang, Warga Purwakarta Mulai Merasakan Krisis Air Bersih

Sebarkan artikel ini

PURWAKARTA, erajabar.my.id,- Dampak musim kemarau panjang mulai dirasakan oleh warga masyarakat di Kabupaten Purwakarta. Cuaca yang cukup panas, terutama pada siang hari, menjadi salah satu indikasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat. Suhu udara di wilayah ini mencapai 34 hingga 35 derajat Celsius, yang membuat aktivitas sehari-hari menjadi lebih berat.

Selain suhu yang meningkat, kemarau panjang ini juga memengaruhi ketersediaan air bersih di beberapa daerah di Purwakarta. Sejumlah warga sudah mulai mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. “Air mulai susah didapat, sumur-sumur warga mulai kering. Kami khawatir ini akan berlangsung lebih lama,” keluh seorang warga Purwakarta yang enggan disebutkan namanya.

Tak hanya itu, embung atau situ yang berada di dua wilayah Kelurahan Munjul Jaya dan Desa Campaka, yaitu Situ Cigangsa, Kabupaten Purwakarta, juga mengalami penurunan debit air yang cukup signifikan. Bahkan, embung tersebut kini hampir kering akibat kurangnya pasokan air dari hujan.

Pemerintah setempat diharapkan segera mengambil langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi masalah krisis air yang sedang dihadapi warga, seperti penyaluran air bersih ke daerah-daerah terdampak serta upaya konservasi sumber daya air yang ada. Dengan demikian, diharapkan krisis air bersih ini dapat diatasi dan dampak kemarau panjang bisa diminimalisir.

Reporter : Die

Baca juga :  Purwakarta Sukses Panen Ribuan Ton Padi Nutri Zinc Anti Stunting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *