PURWAKARTA, erajabar.my.id,- Dinamika politik dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Purwakarta semakin memanas. Beberapa wajah yang sebelumnya terpampang di baliho kini mulai berguguran karena tidak mendapatkan dukungan partai politik. Bahkan, salah satu bakal calon sudah mengibarkan bendera putih dan dipastikan mundur dari kancah Pilkada Purwakarta.
Pengamat politik Agus M. Yasin menyebutkan bahwa fenomena banyaknya bakal calon bupati (Bacalonbup) yang gencar memasang baliho dan mengeluarkan banyak biaya kampanye namun akhirnya gagal dicalonkan, adalah hal yang umum terjadi di berbagai daerah selama proses pemilihan kepala daerah.
“Persaingan untuk mendapatkan dukungan dari partai politik sangat tinggi dalam pemilihan kepala daerah. Meskipun seorang Bacalonbup telah melakukan banyak upaya, termasuk pemasangan baliho dan kampanye besar-besaran, dukungan partai bisa saja beralih ke kandidat lain yang dianggap lebih kuat atau lebih sesuai dengan kepentingan partai,” ungkap Agus M. Yasin pada Minggu (25/8).
Agus menambahkan bahwa partai politik memiliki perhitungan strategis dalam menentukan calon yang akan mereka dukung. Meski seorang Bacalonbup telah melakukan kampanye besar, partai bisa saja memilih calon lain yang dianggap lebih memiliki peluang menang atau memiliki hubungan lebih baik dengan petinggi partai.
“Keputusan akhir mengenai siapa yang akan diusung sebagai calon bupati sering kali ditentukan oleh dinamika internal partai, termasuk lobi-lobi politik, perjanjian koalisi, atau pertimbangan elektabilitas yang diperoleh dari survei internal,” tegasnya.
Agus juga mengingatkan bahwa kegagalan dalam proses pencalonan ini bisa menjadi pelajaran penting bagi para Bacalonbup. Menurutnya, penting untuk memahami dinamika politik dan persyaratan yang harus dipenuhi, serta menyadari bahwa kampanye besar dan mahal tidak selalu menjamin keberhasilan dalam politik.
Selain itu, Agus M. Yasin berharap agar Purwakarta mendapatkan pemimpin yang visioner, berkualitas, kapabel, dan kredibel. Ia juga berharap pemimpin yang terpilih nantinya mampu merangkul semua elemen masyarakat, mengembalikan marwah Purwakarta sebagai kota santri, dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
“Kami berharap anak muda Purwakarta yang aktif sebagai pemilih mau memahami visi misi pasangan calon dan berperan aktif. Jadikan momen Pilkada ini sebagai bahan diskusi di tongkrongan,” tutupnya.
Siapa saja yang dipastikan akan maju dalam Pilkada Purwakarta masih dinantikan saat para calon bupati dan wakil bupati melakukan pendaftaran ke KPU sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Reporter : Red/01
