PURWAKARTA || Semangat kemerdekaan mulai terasa di Kampung Sukarata, RW 06, Kelurahan Cipaisan, Purwakarta. Menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia, warga membentangkan Bendera Merah Putih sepanjang 100 meter di tembok utama kampung.
Kampung yang dikenal sebagai sentra produksi ketupat ini memulai rangkaian Agustusan dengan aksi simbolis yang penuh makna. Ketua RT 18, Ayi Wahyu Alabi, menyebut pemasangan bendera raksasa ini menjadi pembuka kegiatan HUT RI sekaligus pemantik semangat nasionalisme warga.
“Ini bentuk kecintaan kami terhadap Indonesia dan semangat menyambut Agustusan,” ujar Ayi.
Sementara itu, Pengurus RW, Enggih “Gobed”, mengungkapkan bahwa seluruh RT akan menggelar kegiatan Agustusan secara serentak. Puncaknya adalah karnaval bertajuk “Antara Sukarata–Lembur Pakuan”, berupa pawai kemerdekaan dengan nuansa kesejarahan Sukarata dan Purwakarta. Pawai akan menempuh rute dari Sukarata hingga pusat Kota Purwakarta.
Enggih menjelaskan, Sukarata memiliki keterkaitan historis dengan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM). Saat menjadi mahasiswa dan Ketua HMI Cabang Purwakarta, KDM pernah tinggal di Sukarata dan menjadikan kampung ini sebagai sekretariat awal.
Selain KDM, tokoh nasional lainnya seperti Gugun Gumilar, Staf Khusus Menteri Agama RI dan eks Duta Muda PBB, juga pernah bermukim di Sukarata saat menimba ilmu di Ponpes Uswatun Hasanah.
Tokoh masyarakat setempat, Aa Komara, menyebut aksi membentangkan bendera ini sebagai wujud nyata nasionalisme warga. Hal serupa disampaikan Ade Roy, warga yang aktif dalam perayaan HUT RI.
“Sukarata bukan hanya tempat persinggahan para tokoh, tapi juga pusat spiritual kebangsaan,” tegasnya. (**)
