PURWAKARTA, erajabar.my.id,- Banyak masyarakat yang masih ragu untuk beralih ke energi surya karena menganggap biaya pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap rumah sangat mahal. Namun, kenyataannya, harga pemasangan PLTS atap kini semakin terjangkau dan bisa menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan.
Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), biaya pemasangan PLTS atap rumah berkisar antara Rp14 juta hingga Rp17 juta per kilowatt peak (kWp). Dengan kapasitas ini, pemilik rumah dapat menghemat tagihan listrik secara signifikan setiap bulannya.
Beberapa penyedia jasa pemasangan PLTS juga menawarkan paket instalasi yang bervariasi. Misalnya, untuk kapasitas 1 kWp, biaya pemasangan sekitar Rp23 juta dengan potensi penghematan listrik hingga Rp240 ribu per bulan. Sementara itu, kapasitas 5 kWp yang cocok untuk rumah tangga dengan konsumsi listrik lebih besar, dapat menghemat hingga Rp1,1 juta per bulan dengan biaya pemasangan sekitar Rp90 juta.
Seorang warga Purwakarta, Andi (45), yang telah memasang PLTS atap di rumahnya, mengaku awalnya ragu karena mengira biayanya sangat mahal. Namun, setelah mencari informasi lebih lanjut, ia menyadari bahwa investasi ini justru menguntungkan dalam jangka panjang.
“Saya pikir awalnya mahal sekali, ternyata setelah dihitung, dalam beberapa tahun investasi ini bisa kembali lewat penghematan tagihan listrik. Apalagi kalau listrik naik, kita sudah punya sumber energi sendiri,” ujarnya. Selasa, (18/02).
Dengan semakin terjangkaunya harga pemasangan dan banyaknya program dukungan dari pemerintah, PLTS atap kini menjadi solusi alternatif yang layak dipertimbangkan oleh masyarakat yang ingin mengurangi ketergantungan pada listrik dari PLN dan beralih ke energi ramah lingkungan.
Reporter : Die