PURWAKARTA, erajabar.my.id,- Kontroversi di tubuh Partai Golkar semakin memanas setelah pernyataan tegas dari Wakil Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Purwakarta Bidang Organisasi sekaligus Ketua Badan Saksi Nasional (BSN) Partai Golkar Kabupaten Purwakarta, Sapei. Dalam sebuah konferensi pers yang digelar hari ini, Sapei menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keputusan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang mengusung Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur Jawa Barat.
Sapei menegaskan bahwa, baik sebagai pengurus partai, kader, maupun sebagai pribadi, ia menolak keputusan tersebut.
“Kabar mengenai keputusan Ketua Umum Partai Golkar untuk mengusung Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur Jawa Barat sangat mengecewakan. Saya tidak mendukung keputusan tersebut dalam kapasitas saya sebagai pengurus dan kader Golkar, maupun sebagai individu,” ujar Sapei dengan tegas.
Lebih lanjut, Sapei menyatakan bahwa ia akan mengibarkan bendera Partai Golkar untuk calon lain jika keputusan ini tetap bertahan. Ia menegaskan komitmennya untuk mendukung calon lain yang dianggap lebih sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi daerah.
“Saya akan tetap mendukung calon lain yang menurut saya lebih pantas untuk memimpin Jawa Barat. Jika Partai Golkar tetap pada keputusan untuk mencalonkan Dedi Mulyadi, saya siap untuk mengibarkan bendera Golkar di calon lain,” jelas Sapei.
Sapei juga menegaskan dukungannya terhadap Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Menurutnya, Ridwan Kamil adalah pilihan yang lebih tepat dan sesuai dengan aspirasi masyarakat.
“Saya sangat mendukung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Saya percaya bahwa beliau lebih mampu memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat di Jawa Barat,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sapei menyatakan kesiapannya untuk menghadapi konsekuensi dari sikapnya ini.
“Saya siap menerima sanksi apa pun yang mungkin dikenakan terhadap saya, termasuk kemungkinan pemecatan sebagai kader. Saya mengutamakan kepentingan partai dan masyarakat di atas kepentingan pribadi,” ungkap Sapei.
Sapei menegaskan bahwa sikapnya ini bukan tanpa alasan. Ia merasa bahwa keputusan yang diambil oleh Ketua Umum Partai Golkar tidak mencerminkan aspirasi dan kebutuhan daerah secara menyeluruh.
“Sebagai pengurus dan kader yang aktif, saya merasa perlu untuk menyuarakan pandangan dan aspirasi yang berkembang di tingkat daerah. Keputusan ini sepertinya tidak mempertimbangkan hal tersebut secara matang,” ucapnya.
Sapei berharap bahwa sikapnya ini akan membuka ruang untuk dialog dan diskusi lebih lanjut di tingkat partai. Ia berharap agar ada evaluasi ulang terhadap keputusan yang diambil dan bahwa aspirasi anggota partai di daerah dapat diperhitungkan secara lebih serius.
Dengan pernyataan ini, Sapei menegaskan komitmennya terhadap prinsip dan aspirasi yang diyakininya. Partai Golkar kini menghadapi tantangan untuk merespons dan mengelola perbedaan pendapat di internalnya sambil tetap fokus pada agenda politik dan kepentingan masyarakat.
Reporter : Red